Makin akrab persahabatan, makin sakit rasanya
Mazmur 55: Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian (ayat 13-15)Tuhan kita juga pernah dikhianati
Lukas 22: Waktu Yesus berbicara…Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya. Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?" (ayat 47-48)Pengkhianatan: masalah umum sejak dahulu kala
Mikha 7: Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. (ayat 6)Serahkan semua keinginan membalas kepada Allah
Roma 12: Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (ayat 19)Biarkanlah Allah memulihkan jiwa Anda
Mazmur 23: Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. (ayat 2-3)Jangan balik menyakiti
1 Petrus 3: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. (ayat 9)Ingatlah seberapa besar anda telah diampuni
Kolose 3: Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. (ayat 13)Yesus telah mengampuni, Dia juga membantu Anda mengampuni
Lukas 23: Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."Terkandung makna yang mengerikan dalam kata "dikhianati". Mengkhianati seseorang berarti berlaku curang kepadanya. Pengkhianatan adalah lawan dari kesetiaan, dan semakin kita mencintai kesetiaan semakin kita membenci pengkhianatan. Di dalam dunia yang keras dan kejam seperti ini tidak heran kalau kita dilukai oleh musuh, tetapi tak seorang pun mengharapkan untuk dikhianati oleh seorang sahabat. Menurut saya, sedikit sekali hal yang dapat lebih melukai Tuhan kita dibanding dengan pengkhianatan oleh salah seorang murid-Nya sendiri. Bagaimana kita menghadapi pengkhianatan? Bagaimana kita menangani hidup kita ketika kita menjadi korban kecurangan seorang sahabat? Pertama-tama, kita harus membawa luka kita kepada Allah dan mengundang-Nya untuk memasuki hati kita dengan kelembutan-Nya dapat menghilangkan rasa sakit itu. Selain Yesus, siapa lagi yang dapat ikut merasakan masalah yang sedang kita hadapi? Mudah sekali untuk mencari penghiburan di tempat lain pada saat seperti ini, misalnya dengan minum-minum, mencari hiburan, membaca, dan lain-lain. Beberapa orang malahan berusaha melupakan atau menghindar dari masalah ini. Tetapi situasi yang menyakitkan itu harus dihadapi, meskipun kita tidak perlu melarutkan diri di dalamnya. Kita harus mengizinkan Allah melayani kita dalam kesakitan kita karena Dialah satu-satunya yang dapat "memulihkan jiwa". Karena sakit hati dapat cepat berubah menjadi rasa benci, dengan pertolongan Tuhan kita harus mengosongkan hati kita dari semua kepahitan dan…mengampuni. Perlu kita pahami bahwa mengampuni tidak selalu membawa perubahan pada pihak yang lain (atau menjamin bahwa dia juga dipulihkan), tetapi pengampunan akan membebaskan jiwa kita sendiri. Salib Tuhan kita Yesus Kristus berdiri dan merangkul siapa saja yang pernah dikhianati. Salib itu menyaksikan: "Inilah cara Yesus menghadapi musuh-musuh-Nya…dan sahabat yang mengkhianati-Nya." Dalam terang fakta agung ini dapatkah kita berbuat lain selain mengampuni?
Bapa, beri aku kasih karunia untuk mengikuti teladan-Mu di tengah pengkhianatan yang kualami. Tunjukkan kepadaku bahwa tidak ada, bahkan tidak juga pengkhianatan seorang sahabat, yang dapat memindahkan jiwaku dari perlindungan-Mu. Semoga aku selalu bersukacita di dalam perlindungan-Mu dan di dalam kuasa kasih-Mu yang besar. Amin.
0 comments:
Post a Comment